Senin, 12 Oktober 2009

Air Minum Dari Air Laut

Kita tidak kekurangan air. Tapi kebanyakan air laut tak bisa diminum. Di bumi ini, air minum bersih sangat beharga. Betapa bagusnya jika bisa mengubah air laut menjadi air tawar.
'Piramida air', suatu penemuan Belanda, secara murah bisa membuat air tawar dari air laut, dan terutama layak digunakan di negara-negara berkembang. Rahasianya: gunakanlah sinar matahari untuk membersihkan air.
Di seluruh dunia, kekurangan air, terutama air minum, merupakan masalah mendesak. Ratusan ribu orang meninggal dunia akibat air minum buruk. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, per tahun lebih dari satu setengah juta anak-anak meninggal dunia akibat masalah tersebut, terutama di daerah-daerah tropis.
Martijn Nitzsche adalah perancang piramida air, sistem pembersihan air murah, yang mungkin jadi jalan keluarnya. Untuk penemuannya itu, Nitzsche dianugerahi hadiah Bank Dunia. Menurut perancang, masalah terbesar adalah 98 persen semua persediaan air di dunia adalah air laut asin. Belum sampai satu persen dari sisa air dua persen, tersimpan di kedua kutub dalam bentuk es.
"Kami semua mengarahkan perhatian kepada satu persen air tawar itu. Kami berusaha membersihkannya. Piramida air ini justru mengarahkan perhatian kepada air laut, karena sangatlah banyak. Piramida membersihkan air laut dan mengubahnya menjadi air tawar."

Matahari
Cara kerja piramida air sangat sederhana. Piramida air tidak lebih dari semacam 'ruangan tiup' - tapi berbentuk piramida dan dibuat dari bahan plastik transparan. Cara kerjanya seperti berikut:

  1. Sinar matahari tembus lewat plastik dan menaikkan suhu udara di dalam piramida hingga sekitar 70 derajat Celsius. 
  2. Di dasar piramida terletak kolam tidak dalam, berisi air asin. Air itu menguap akibat suhu panas di dalam tenda. Tetesan air kondensasi mengembun di dinding tenda. 
  3. Tetesan air itu adalah air destilasi, tanpa garam dan bakteri. Air layak minum. 
  4. Kalau cukup berat, tetesan air itu akhirnya menggelincir turun dinding tenda curam, kemudian masuk ke saluran penampung dan mengalir masuk tanki bawah tanah.
Angka-angka
Di daerah tropis, tenda tiup dengan garis tengah sepanjang 30 meter bisa menghasilkan 1000 liter air minum bersih per hari, cukup untuk 300 sampai 400 orang. Harga pokok piramida sebesar satu setengah juta euro dan masa pakai sepuluh tahun, harga air per liter rata-rata antara satu hingga dua sen euro.
Itu kelihatan murah, tapi penduduk negara-negara berkembang tidak biasa dengan hal itu. Martijn Nitzsche menjelaskan:
"Orang di sana tidak biasa membayar untuk air. Ketika anda memperkenalkan sistem baru, dan anda berkata harganya cuma satu sampai dua sen euro, mereka harus membiasakan diri dulu. Anda mungkin punya teknik yang sangat bagus, tapi masalah intinya adalah bahwa anda harus meyakinkan orang sehingga mereka sadar dan berpikir, 'Sekarang saya tidak sakit perut lagi, saya akan hidup sepuluh tahun lebih lama!' Itu trayek panjang yang harus dilalui."

Sementara itu pesan Nitzche perlahan-lahan mulai diterima juga. Di Gambia dan Senegal sudah berfungsi dua piramida air, dikelola masyarakat setempat yang sangat puas. Dalam waktu dekat, piramida air akan ditempatkan di Indonesia yang punya ribuan pulau kecil, lokasi tepat untuk menempatkan piramida itu.
Jika produksi bertambah, harga per piramida diperkirakan turun dari satu setengah juta euro menjadi 15 ribu euro, sangat murah jika dibandingkan dengan instalasi pembersihan air tradisional. Pelbagai LSM sudah menaruh minat.